BUNGA LILI DIANTARA DURI
Kidung Agung 2:1-2
Setelah dalam pasal 1 gadis Sulam mengungkapkan rasa rendah dirinya karena dia dari kampung dan berkulit hitam. Dalam pasal 2, gadis Sulam itu masih belum merdeka dari rasa rendah dirinya. Ia meminta afirmasi dari pasangannya dengan mengatakan: “Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah.”
Gadis Sulam menggambarkan dirinya sebagai orang biasa, meskipun menarik. “Mawar Sharon” (LAI: bunga bakung); biasa diterjemahkan bunga Lili di padang rumput. Bunga ini tumbuh di dataran Sharon yang berbatasan dengan Laut Mediterania di selatan pegunungan Karmel. Lokasi lain yang kurang mungkin adalah kawasan di Galilea antara Gunung Tabor dan Laut Galilea. Bunga Sharon juga tumbuh di area Transyordan (1 Taw. 5:16).
Bunga lili di padang gurun—artinya ia tidak spesial; mudah didapat; dan seperti kebanyakan. Gadis Sulam ini mau mengatakan: saya hanya wanita biasa, tidak beda dengan yang ada di sekitar saya, saya tidak istimewa; siapalah saya di hadapanmu raja Salomo?
Salomo kemudian memberi afirmasi kepada wanita Sulam itu: “Seperti bunga bakung (Lili) di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.” Salomo tidak mengingkari bahwa gadis Sulam itu bunga Lili… ia tidak memuji berlebihan dengan mengatakan bahwa ‘kamu seperti rembulan’ atau ‘kamu seperti bintang’ dan lainnya. Ia mengakui bahwa gadis Sulam itu memang seperti bunga Lili; namun kamu adalah bunga Lili yang berbeda—kamu bunga Lili di antara duri.
Gadis Sulam berkata: “i’m no body….” tetapi Salomo memberi afirmasi: “you are somebody” bagiku kamu memang bunga Lily; tetapi bunga Lily yang unik—tersembunyi diantara duri-duri. Kamu adalah bunga Lili yang spesial. Ada pujian, sanjungan dan afirmasi dalam kebenaran. Salomo memuji gadis Sulam tetapi tidak melebih-lebihkannya. Di gurun sana, bertabur bunga Lily, kamu ada di antaranya. Tetapi kamu bunga Lily yang unik, kamu spesial bagiku.
Salomo seperti kebanyakan banyak pria; matanya tidak bisa ditahan untuk melihat indahnya bunga Lily di padang gurun. Namun, Salomo membesarkan hati wanita Sulam—biar pun mataku tidak bisa aku tutup untuk memandang bunga-bunga Lili—tetapi kamu adalah Lili yang satu itu; kamu sepesial; kamu bernilai dan berharga bagiku.
Demikianlah hubungan suami-isteri… di luar sana banyak bunga Lili… para isteri tidak bisa menutup mata suaminya supaya tidak melihat ‘bunga-bunga Lili’ di padang gurun. Bagi para suami; isterimu adalah ‘bunga Lili mu’ ia adalah bunga Lili yang satu-satunya istimewa di antara bunga-bunga Lili. Kagumilah ‘bunga lilimu’ dan besarkanlah hatinya dengan afirmasi dalam kebenaran. Jangan engkau memetik Lili yang lain–sebab isterimu adalah bunga Lilimu diantara bunga-bunga Lily. Suami-suami… apakah engkau mengagumi keindahan bunga Lilimu? Memberinya afirmasi yang jujur, dan dalam kebenaran.